Mata Rajawali

Mata Rajawali
Setajam mata rajawali memandang.

Selasa, 27 Maret 2012

Mempelajari Perkembangan Peserta Didik Bagi Guru


      

Dengan mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa keuntungan.
Pertama, kita akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik, misalnya akan diketahui pada umur berapa peserta didik mulai berbicara dan mulai mampu berpikir abstrak atau akan diketahui pula pada umur berapa peserta didik tertentu akan memperoleh keterampilan perilaku dan emosi khusus.
Kedua, pengetahuan tentang perkembangan peserta didik akan membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari peserta didik. Bila seorang peserta didik dari Taman Kanak-Kanak tidak mau sekolah lagi karena diganggu temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru dan orang tuanya? Bila peserta didik selalu ingin merebut mainan temannya apakah dibiarkan saja? Pemahaman kita tentang perkembangan peserta didik akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan menunjukkan sumber-sumber jawaban serta pola-pola peserta didik mengenai pikiran, perasaan dan perilakunya.
Ketiga, pemahaman tentang perkembangan peserta didik akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal. Bila peserta didik umur dua tahun belum berceloteh (banyak bicara) apakah dokter dan guru harus mengkhawatirkannya? Bagaimana bila hal itu terjadi pada peserta didik umur tiga atau empat tahun? Apa yang perlu dilakukan bila remaja umur lima belas tahun tidak mau lagi sekolah karena keinginannya yang berlebihan yaitu ingin melakukan sesuatu yang menunjukkan sikap “jagoan”? Jawaban akan lebih mudah diperoleh apabila kita mengetahui apa yang biasanya terjadi pada peserta didik atau remaja.
Keempat, dengan mempelajari perkembangan peserta didik akan membantu memahami diri sendiri. Dengan kata lain pengetahuan ini akan membantu kita memahami apa yang kita alami sendiri, misalnya mengapa masa puber kita lebih awal atau lebih lambat dibandingkan dengan teman- teman lain. Berikut ini adalah beberapa hal yang mendasari pentingnya mempelajari perkembangan peserta didik.
  1. Masa Perkembangan Yang Cepat
    Pada peserta didik terjadi pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan perubahan-perubahan yang dialami makluk lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat dari pada tahun-tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi juga pada perubahan yang menyangkut interaksi sosial, perolehan dan penggunaan bahasa, kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainnya.
  2. Pengaruh Pengalaman Sebelumnya
    Alasan lainnya mengapa mempelajari peserta didik ialah bahwa peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun awal menunjukkan pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada masa-masa berikutnya. Kebanyakan ahli teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi hari-ini sangat banyak ditentukan oleh perkembangan kita sebagai peserta didik.
  3. Proses yang kompleks
    Sebagai peneliti yang mencoba memahami perilaku orang dewasa yang kompleks, berpendapat bahwa mengkaji tentang bagaimana perilaku itu pada saat masih sederhana akan sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat yang panjang dan dapat mengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi dari cara yang sederhana sampai yang kompleks karena bahasa yang dipergunkana mengikuti aturan-aturan tertentu. Tetapi menentukan apa aturan itu dan bagaimana menggunakan adalah sulit. Suatu pendekatan terhadap masalah ini adalah dengan mempelajari proses kemampuan berbahasa. Peserta didik membentuk kalimat yang hanya terdiri atas satu atau dua kata, kalimat itu muncul dengan mengikuti aturan yang diajarkan orang dewasa. Dengan mengkaji kalimat pertama tersebut para peneliti bahasa bertambah wawasannya tentang mekanisme cara berbicara orang dewasa yang lebih kompleks.
  4. Nilai yang ditempatkan
    Kebanyakan ahli psikologi perkembangan melakukan penelitiannya untuk mengkaji pertanyaan-pertanyaan atau fenomena yang mengemuka di masyarakat. Misalnya penelitian tentang tahap awal perkembangan sosial yang secara relevan berkaitan dengan orang tua tentang peranannya dalam kehidupannya sehari-hari, penelitian tentang strategi pemecahan masalah pada peserta didik akan memberikan informasi berharga mengenai metode mengajar yang baik. Hasil dari penelitian atau pengkajian teoritis dapat secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi pola pendidikan atau pembelajaran.
  5. Masalah yang menarik
    Peserta didik merupakan makhluk yang mengagumkan dan penuh teka-teki serta menarik untuk dikaji. Kemudahan peserta didik umur dua taknik untuk mempelajari bahasa ibunya dan kreativitas peserta didik untuk bermain dengan temannya merupakan dua hal dari karakteraktik yang sedang berkembang. Misalnya banyak lagi hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan peserta didik yang merupakan misteri dan menarik. Dalam hal ini ilmu pengetahuan lebih banyak menjumpai pertanyaan-pertanyaan dari pada jawabannya.

Sumber: http://blog.tp.ac.id

Creative Teacher


Siswa sebagai subyek pembelajaran. Learning empowers students.
7 kebiasaan guru yang efektif
Menjadi guru saat ini membutuhkan kemampuan beradaptasi dan kemauan untuk berubah.. Di awal tahun ini marilah memperbaharui niat serta strategi dalam bekerja agar selalu bisa menyajikan yang terbaik untuk siswa. Dengan judul yang sama, Pak Doug membahas diblog nya mengenai 7 kebiasaan yang efektif bagi guru. Silahkan melanjutkan dengan versi yang saya buat.
1. Konsistensi
Saya setuju hal ini menjadi yang pertama. Saat berada di dalam kelas, integritas kita selalu menjadi taruhan. Tanpa konsistensi dalam menegakkan peraturan dan apa yang sduah menjadi kesepakatan di kelas, waktu 45 menit saat kita mengajar, akan banyak dihabiskan dengan upaya untuk mendiamkan siswa.
Ketika siswa tidak melihat adanya konsistensi maka mereka tidak hanya akan menunjukkan sikap yang mencari perhatian, tidak hanya dari guru tetapi juga menunjukkan perilaku yang tidak baik terhadap teman-temannya bahkan saat guru sedang berada di depan kelas.
Sebenarnya tidaklah sulit untuk melakukan hal ini dikarenakan setiap sekolah biasa nya telah memiliki kebijakan dalam hal ini. Tugas kita sebagai guru hanyalah menegakkan aturan yang telah ada tanpa melibatkan emosi.
Melihat segala sesuatu dari cara pandang siswa juga menjadi hal yang harus terus kita lakukan agar nuansa konsistensi yang kita upayakan benar-benar pas saat diterapkan pada siswa.
2. Perlakukan siswa sebagai individual.
Dalam mengajar, sebuah hubungan antar guru dengan siswa memang haruslah terjalin dengan baik. Carilah sebanyak-banyak nya informasi mengenai murid anda. Ketika siswa merasa dekat maka sebagai guru kita sudah berhasil menyingkirkan batas pribadi antara dua pribadi yang berbeda yaitu guru dan murid. Siswa akan menghormati kita dari hatinya bukan karena keharusan.
Banyak sekolah sudah mulai mempersyaratkan jumlah tertentu untuk siswa bisa berada di dalam satu kelas (misalnya 24 orang). Hal ini menjadikan niatan guru untuk lebih mengenal siswa akan lebih mudah dilakukan. Apabila kelas anda mempunyai jumlah murid yang lebih banyak, anda bisa memulai dengan banyak bercerita mengenai diri anda pribadi, pengalaman serta keluarga anda (tentunya dalam porsi yang bisa diterima oleh usia murid) agar siswa yang ada dikelas merasa mengenal anda sebagai guru dengan baik.
3. Jadikan lingkungan fisik kelas anda sedapat mungkin bernuansa belajar.
Saat melakukan pengaturan tempat duduk siswa, upayakan membuat siswa bisa belajar dan bekerjasama dengan teman nya (peer learning). Aturlah tempat duduk siswa dalam kelompok agar terjadi gerak dan interaksi serta meningkat ketrampilannya dalam pemecahan masalah. Dengan lingkungan yang demikian siswa merasa asyik dan bertambah terus keingin tahuannya dalam melakukan kegiatan belajar. Siswa juga terlatih kemandiriannya, konsentrasinya dan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri.
4. Lakukan lah penilaian terhadap siswa, sesering mungkin tapi dengan alasan yang kuat
Saat menilai siswa gunakan lah cara yang berbeda-beda. Carilah informasi sebanyak-banyak nya mengenai hasil kerja siswa (portfolio, melihat pekerjaan siswa saat dalam proses, observasi, tanya jawab).
Siswa selalu merasa ingin tahu mengenai pencapaian yang sudah dilakukan. Dengan menggunakan prinsip menilai siswa dengan baik, akan membantu perkembangan anak untuk melakukan hal yang terbaik saat belajar.
Adapun prinsip yang baik dalam menilai siswa adalah;
·         Mempunyai kriteria yang jelas dan diketahui oleh siswa sebelum dan saat tugas dikerjakan termasuk keterampilan apa dan pengetahuan apa yang harus dikuasai siswa di akhir pelajaran.
·         Saat menilai siswa, jangan selalu minta siswa menghafal hasil pengetahuan belajarnya, namun gunakan proses penilaian sebagai cara untuk siswa agar bisa belajar dengan lebih baik lagi
·         Sertakan selalu kolom refleksi siswa dan evaluasi diri sendiri dalam setiap penilaian tugas.
·         Fokuslah pada kualitas hasil pekerjaan atau penampilan siswa serta aspek kekuatan siswa
·         Berikan umpan balik kepada siswa dalam setiap kesempatan.
·         Jadikanlah kebutuhan siswa, modalitas belajar, gaya belajar siswa sebagai landasan saat menilai dan saat membuat penugasan bagi siswa.
·         Perbanyaklah bukti mengenai hasil kerja siswa yang dapat digunakan untuk memperlihatkan proses belajar siswa kepada seluruh elemen sekolah (siswa, orang tua, guru, yayasan dan lain-lain)
·         Usahakan untuk menilai hal yang pantas dan berharga untuk diketahui oleh siswa (sebagai contoh; mana yang lebih penting mengetahui tanggal hari lahir koperasi di Indonesia dibanding mengetahui manfaat koperasi bagi kehidupan masyarakat di Indonesia)
5. Dapatkan umpan balik dari cara anda mengajar dan bekerja
Banyak sekolah yang sudah mempunyai cara dan istrumen untuk menilai guru baik kinerja maupun cara mengajar guru-gurunya. Bagaimana jika mulai untuk;
·         Mendapatkan umpan balik dari siswa (walaupun terkadang siswa bersikap sopan dan tidak terbuka dalam menilai)
·         Gunakan perangkat TIK (video camera) untuk melihat diri anda sendiri saat sedang mengajar. (perhatikan juga bahasa tubuh anda saat sedang mengajar) ingat prinsip komunikasi 60% adalah bahasa tubuh anda, 20% nada suara saat anda berbicara dan hanya 10 % isi dari apa yang anda utarakan.
6. Libatkan diri anda dalam setiap ajang berbagi pengetahuan formal maupun informal .
Bagi anda yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, Sampoerna Foundation Teacher Institute melalui TPSN (teacher principal sharing network) adalah wadah yang tepat bagi anda untuk berbagi pengetahuan dengan rekan satu profesi, orang tua serta pemerhati pendidikan.
Anda juga bisa mulai mengefektifkan gugus atau MGMP sebagai komunitas belajar.
Masih ingat film the A-Team, guru dimasa sekarang bisa di ibaratkan sebagai pribadi yang bisa bekerja sama dan punya kemampuan yang unik.
Apabila anda membaca artikel ini sekarang berarti anda sudah mulai mau berbagi dan mencari sumber pengetahuan. Buat lah blog dan mari berpartisipasi demi kemajuan pendidikan di Indonesia.
7. Membuka diri terhadap kebutuhan siswa
Mulai lah dari kecerdasan majemuk, sebuah teori milik Howard Gardner. Teori ini sangat bermanfaat untuk menyadari betapa semua siswa cerdas. Gunakan strategi belajar kelompok serta strategi lain demi membuka seluruh potensi terbaik siswa .



Rahasia Melejitkan Budaya Baca


Mar 23, '09 2:37 AM
untuk

EKUATOR e-magazine mizan.com 
“Discovering Ability” dan “Open Book”: Rahasia Melejitkan Budaya Baca dengan “Multiple Intelligences” di Sekolah-Sekolah Finlandia?
Oleh Munif Chatib

Munif Chatib
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)---lewat program andalannya setiap dua tahun sekali, yaitu Programme for International Student Assessment (PISA)---memberikan informasi menarik yang bersifat mengoreksi, terkait dengan kemajuan sebuah negara. Salah satu tolok ukur kemajuan sebuah negara adalah seberapa tinggi tingkat budaya membaca masyarakat di negara tersebut. Menurut data OECD, negara dengan kemampuan membaca tertinggi, saat diukur pada 2006-2007, adalah Finlandia. Skor yang diperoleh Finlandia adalah 543,46. Setelah Finlandia, terdapat negara Korea Selatan (534,09), Kanada (527,91), Australia (525,43), dan Liechtenstein (525,08). Sedangkan negara yang mendapat skor terendah adalah Tunisia dengan 374,62, kemudian disusul Indonesia (381,59), Meksiko (399,72), Brazil (402,80), Serbia (411,74).

Mengapa perlu dikatakan bersifat mengoreksi? Dikatakan seperti itu karena diharapkan tulisan ini mampu mengubah paradigma kita tentang budaya membaca dan bagaimana kita dapat menemukan cara-cara yang efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca masyarakat, khususnya para pelajar kita. Dengan melihat data di atas, Finlandia terbukti telah berhasil mengubah sebuah budaya, dari budaya lisan menjadi budaya baca, dalam waktu yang relatif singkat (secara statistik hanya dalam waktu 5 tahun). Tentulah ada sesuatu yang unik dan luar biasa di Finlandia. Kita tahu bahwa mengubah budaya suatu masyarakat atau bangsa bukanlah hal yang mudah dan sederhana. Namun, Finlandia ternyata mempunyai cara dan sistem yang cukup efektif untuk melakukan hal tersebut.

Seperti kita ketahui bahwa komunitas yang memberikan sumbangsih signifikan kepada para pelajar dalam meningkatkan minat baca adalah keluarga, sekolah, masyarakat, kemudian berlanjut ke fasilitas-fasilitas umum yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sebelumnya, kondisi di Finlandia hampir tidak berbeda dengan kondisi yang terjadi di Indonesia. Finlandia juga mempunyai banyak problem terkait dengan minat baca di setiap komunitasnya. Pada komunitas keluarga, misalnya, acara televisi dan
 game Play Station (PS) menjadi pesaing utama minat baca di kalangan anak-anak. Di komunitas sekolah, perpustakaan sebagai sarana membaca belum mendapatkan prioritas yang cukup. Fasilitas-fasilitas umum untuk membaca pun, seperti perpustakaan kota, juga sepi pengunjung. Jadi, keadaan di Finlandia sebelum terjadi perubahan drastis, setali tiga uang dengan di Indonesia. Mengapa tiba-tiba dalam 5 tahun berikutnya Finlandia mengalami perubahan pesat terhadap minat baca?

Perubahan yang terjadi di Finlandia berawal dari perubahan yang dilakukan di komunitas sekolah. Komunitas sekolah ternyata mempunyai andil sangat besar dalam melejitkan minat baca para pelajar. Perubahan yang terjadi secara signifikan di komunitas sekolah di Finlandia tersebut akhirnya memengaruhi komunitas-komunitas yang lain. Yang sungguh mengagetkan, perubahan di sekolah juga berhasil mereduksi problem-problem yang ditimbulkan oleh para pesaing minat baca, seperti televisi dan
 game PS. Bagaimana sekolah-sekolah tersebut mampu mewarnai peningkatan minat baca anak didik di Finlandia? Rahasianya terletak pada diterapkannya strategi multiple intelligences dalam pelaksanaan aktivitas kognitif atau pelaksanaan umpan balik di setiap bab dalam setiap bidang studi. Berikut kisahnya.

Penerapan ”Discovering Ability” dan ”Open Book”
Dalam melakukan umpan balik kognitif atau ”ulangan harian” di setiap babnya, setiap guru menerapkan dua strategi penting, yaitu ”discovering ability” dan ”open book”. Strategi pertama yang dinamakan “discovering ability” ini adalah semacam program yang memungkinkan soal-soal “ulangan harian” yang dibuat oleh para guru dan diberikan kepada para siswa dapat dikerjakan atau dijawab oleh para siswa dengan cara dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa. Tentunya kemampuan siswa ini bergantung pada kecenderungan
 multiple intelligences mereka masing-masing. Jadi, soal boleh sama namun cara mengerjakannya dapat berbeda-beda. Dengan begitu, jawaban yang diberikan oleh setiap siswa dapat dalam bentuk sebuah gambar, uraian secara kronologis, tulisan, rekaman, atau presentasi. Betapa sangat bervariasinya jawaban tersebut bukan?

Strategi kedua yang bernama ”open book” adalah semacam program ”ulangan harian” di mana para siswa dapat mengerjakan soal tersebut dengan cara membuka buku. Dikarenakan para siswa boleh membuka buku, secara otomatis para guru didorong untuk membuat soal yang berkualitas sangat tinggi. Dengan kata lain, soal-soal tersebut akan terus bergerak ke atas sesuai dengan ”Tangga Bloom”, yaitu dari tangga dasar pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan akhirnya berujung ke evaluasi. Dengan sistem ”open book”, para guru akan terhindar dalam membuat soal dengan berhenti pada tangga pengetahuan saja. Sebaliknya dari itu, para guru akan tertantang membuat soal yang berkaitan dengan aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
 

Tidak akan ada lagi soal yang mempunyai instruksi sebagai berikut: ”Sebutkan lapisan-lapisan atmosfer bumi beserta jarak ketinggiannya?” Apabila soal ini dikerjakan dengan sistem ”open book”, tentulah para siswa akan menjawab dengan benar dengan cara memindahkan (copy and paste) tulisan dari buku ajarnya ke lembar jawaban ulangan harian. Namun, agar para siswa tidak melakukan
 copy and paste, para guru akan memutar otak secara maksimal untuk membuat soal yang berkualitas, seperti “Apabila mesosfera sebagai salah satu lapisan atmosfer bumi hilang, apa yang akan terjadi terhadap planet bumi?” Lewat pertanyaan seperti ini, para siswa tentulah akan tertantang untuk menganalisisnya secara cermat dan mendalam.

Membaca Buku secara ”Grouping”
Di samping dua strategi di atas, hal lain yang menarik adalah apa yang disebut sebagai model ”grouping” dan kewajiban membaca buku pada setiap ”ulangan harian”. Para guru akan mengumumkan kepada siswanya untuk membaca rata-rata 3 buku dan dibagi menjadi beberapa kelompok---biasanya satu kelompok terdiri dari 3 hingga 5 siswa. Terkadang informasi dari Internet, misalnya
 website tertentu, juga dijadikan sumber data dalam mengerjakan ”ulangan harian”. Membaca informasi dari sebuah website selain sudah jamak dalam era cyberspace seperti saat ini, juga akan menjadikan anak didik dapat lebih memperkaya sumber dengan informasi yang uptodate dan dinamis.

Ketika cara dan sistem ini dijalankan secara serius oleh setiap sekolah di Finlandia, muncullah data statistik tentang kesempatan anak untuk membaca yang luar biasa. Data statistik, dalam bentuk yang sederhana, tersaji sebagai berikut:
  • Jumlah bidang studi di SD rata-rata = 6 bidang studi
  • Setiap bidang studi dalam satu tahun terdapat = 10 bab
  • Setiap ulangan harian setiap bab siswa membaca = 3 buku
  • Maka dalam 1 tahun dalam 1 bidang studi siswa membaca = 3 x 10 = 30 buku
  • Maka dalam 1 tahun untuk 6 bidang studi siswa membaca = 30 x 6 = 180 buku
  • Maka selama jenjang SD 6 tahun siswa membaca = 180 x 6 = 1.080 buku
Bagaimana dengan jenjang SMP, SMA, dan perguruan tinggi? Tentu hitung-hitungannya secara statistik akan lebih luar biasa. Pantaslah apabila Finlandia secara tiba-tiba, dalam tempo hanya 5 tahun, dapat mengalami perubahan budaya minat baca yang cukup signifikan, dan akhirnya menempati peringkat pertama di seluruh dunia. Pertanyaan besarnya adalah apakah cara ini dapat diterapkan di Indonesia? Jawabnya adalah bisa! Hanya saja, diperlukan paradigma yang sama dalam menyikapi pemberian soal dengan sistem ”open book”. 

Seorang teman yang juga sebagai dosen di jurusan teknik di ITS Surabaya bercerita kepada penulis bahwa dirinya sudah hampir 15 tahun bersekolah di Amerika Serikat dan tidak pernah menjumpai soal-soal dengan ”closing book”, apalagi ”multiple choice”. Ketika pulang ke Indonesia dan mengajar di ITS, dia pun menerapkan umpan balik kepada mahasiswanya dengan sistem ”open book”. Ketika saya bertanya kepadanya kira-kira berapa dosen yang seperti dirinya? Dengan sedikit tertawa kecil, dia menjawab, tidak lebih dari 5 dosen. Wow! Semoga tulisan ini dapat menjadi embrio perubahan paradigma yang berkaitan dengan tes yang memberdayakan dan lebih berkualitas.[]
Link sumber: http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=emagazine&id=34&fid=350

Senin, 26 Maret 2012

Soal Biologi Ujian Sekolah

Model Soal Ujian Sekolah (Bidang Studi Biologi) Sesuai Kisi-kisi 2012.
  1.   Perhatikan bahan kimia di bawah ini:
1.        asam Benzoat        
2.        suji
3.        tartrazin                 
4.        kunyit
5.        asam nitrat
6.        methylene blue
Pewarna alami yang dapat di pergunakan untuk bahan makanan adalah ….
A.      1 dan 2
B.       2 dan 4
C.       3 dan 6
D.      5 dan 6

  2.  Seorang pengguna zat adiktif menunjukkan gejala sebagai berikut.
 1)      Pupil mata mengecil
 2)      Tulang dan gigi keropos
 3)      Sering buang air kecil
 4)      Mengalami kejang-kejang
Ciri-ciri yang menunjukkan pengguna ganja adalah nomor ….
A.    1) dan 2)
B.     1) dan 3)
C.     2) dan 4)
D.    3) dan 4)

 3.  Perhatikan gambar berikut.
Gambar tersebut menunjukkan bahwa makhluk hidup memiliki ciri ….
A.    berkembang biak
B.     memiliki iritabilita
C.     memerlukan nutrisi
D.    mengalami pertumbuhan

 4.   Perhatikan hewan-hewan berikut!
1)      Ikan bandeng        4) Udang
2)      Belalang                5) Sapi
3)      Ular                       6) Kerbau
Hewan 1) dan 3) dikelompokkan menjadi kelompok A. Hewan 2) dan 4) dikelompokkan menjadi kelompok B. Hewan 5) dan 6) dikelompokkan menjadi kelompok C. Pengelompokan hewan tersebut didasarkan pada ….
A.    cara perkembangbiakan
B.     penutup tubuh
C.     tempat hidup
D.    alat gerak

 5.  Perhatikan jaring-jaring makanan berikut!
Apa yang terjadi jika populasi belalang mengalami kepunahan akibat pemberian insektisida oleh petani….



  6.  Berkembangnya industri air minum dalam kemasan mengakibatkan peningkatan jumlah limbah plastik.   Limbah plastik ini dapat mencemari lingkungan karena bersifat tidak dapat diuraikan. Cara mengelola limbah plastik agar tidak mencemari lingkungan  adalah ….
A.    didaur ulang
B.     dibuang ke sungai
C.     ditimbun dalam tanah
D.    dibakar di tempat terbuka

 7.    Perhatikan data berikut :
1.      Kualitas air bersih menurun
2.      Pengangguran berkurang
3.      Terciptanya lingkungan yang bersih dan nyaman
4.      Terbatasnya udara bersih
Dari data di atas yang merupakan dampak dari kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan adalah ….
A.    1 dan 2
B.     1 dan 4
C.     2 dan 4
D.    3 dan 4

8.        Perhatikan gambar berikut.

Fungsi sel darah pada gambar di atas adalah….
A.    membentuk zat antibodi
B.     menghancurkan bibit penyakit
C.     mengikat dan mengedarkan oksigen
D.    mengangkut dan mengedarkan zat makanan

9.                    Perhatikan gambar berikut!

Pada organ yang ditunjuk oleh huruf X dan Y berlangsung proses ….

Organ X
Organ Y
A.
B.
C.
D.
pencernaan amilum
pencernaan protein
pencernaan lemak
pencernaan amilum
pencernaan lemak
pencernaan lemak
pencernaan protein
pencernaan protein





10.    Perhatikan peristiwa-peristiwa berikut!
1)      Otot diafragma relaksasi.
2)      Diafragma melengkung
3)      Rongga dada dan paru-paru mengempis
4)      Tekanan udara di dalam paru-paru meningkat.
Peristiwa-peristiwa tersebut terjadi pada proses ….
A.    inspirasi pernapasan dada
B.     inspirasi pernapasan dada
C.     Inspirasi pernapasan perut
D.    Ekspirasi pernapasan perut

11.    Perhatikan gambar berikut.











Jenis otot yang ditunjukkan pada gambar memiliki ciri-ciri ….

Bentuk
Jumlah/letak inti
Cara Kerja
Letak
A.
gelendong dan ujungnya runcing
satu di tengah
di luar kehendak
di organ tubuh bagian dalam
B.
memanjang silindris, dan ujungnya tumpul
banyak di tepi
sesuai kehendak
menempel pada rangka
C.
memanjang dan silindris
banyak di tengah
di luar kehendak
terdapat di dinding jantung
D.
gelendong
banyak di tengah
sesuai kehendak
menempel pada rangka

12.         Perhatikan gambar berikut!











Bagian alat reproduksi yang diberi kode P berfungsi untuk ….
A.    mengatur suhu testis
B.     tempat pematangan sperma
C.     tempat pembentukan sperma
D.    tempat pembentukan cairan semen

13.    Ketika kaki menyentuh panci panas, kaki akan ditarik menjauhi panci tersebut dengan cepat. Arah jalannya  rangsang pada peristiwa tersebut adalah ….
A.    reseptor – saraf motorik – otak – saraf sensorik – efektor
B.     saraf motorik – reseptor – otak – saraf sensorik – efektor
C.     otak – saraf motorik – sumsum tulang belakang – saraf sensorik – efektor
D.    reseptor – saraf sensorik – sumsum tulang belakang – saraf motorik – efektor

14.    Pada gambar berikut.









Bagian yang diberi label X berfungsi sebagai ….
A.    mengangkut air, garam mineral dan hasil fotosintesis
B.     melindungi bagian yang didalamnya
C.     menampung karbondioksida
D.    melakukan fotosintesis

15.    Respon yang dilakukan oleh tanaman kacang panjang, apabila di samping tanaman kacang panjang ditancapkan batang kayu,  adalah....
A.           mendekat ke batang kayu dan membelit
B.            membelok menjauhi batang kayu
C.            menuju ke bawah batang kayu
D.           tetap menuju ke atas

16.                Perhatikan gambar percobaan fotosintesis berikut.









Tujuan penetesan daun dengan lugol pada tahap ke-4 adalah....
A.    mematikan sel-sel daun yang mengadung klorofil
B.     membuktikan hasil fotosintesis berupa amilum
C.     mengumpulkan hasil fotosintesis
D.    melarutkan klorofil pada daun

17.    Berikut ciri-ciri perkembangan manusia pada tahap remaja.
1.      pinggul membesar
2.      dada terlihat membidang
3.      tumbuh rambut halus di bagian tubuh
4.      perubahan suara
5.      mengalami menstruasi/haid
6.      tumbuhnya jakun

Ciri-ciri perkembangan yang sesuai pada seorang remaja putri  adalah ….
A.    1, 3 dan 5
B.     2, 4 dan 5
C.     2, 4 dan 6
D.    2, 3 dan 4

18.    Orang yang tinggal didataran tinggi memiliki sel darah merah lebih banyak dari orang yang tinggal di dataran rendah, karena ….
A.    udara di dataran tinggi kelembapannya tinggi
B.     udara di dataran tinggi kelembapannya rendah
C.     udara di dataran tinggi kadar O2 –nya tinggi
D.    udara di dataran tinggi kadar O2 –nya rendah

19.    Kelinci jantan berambut hitam disilangkan dengan kelinci betina berambut putih. Rambut hitam dominan terhadap rambut putih. Keturunan pertama semuanya menghasilkan kelinci berambut hitam. Bila sesama keturunan pertama disilangkan dan menghasilkan 16 ekor anak kelinci, kemungkinan jumlah anak kelinci berambut hitam adalah….

20.    Rekayasa genetik dapat dilakukan dengan cara :
1.      Perkawinan silang
2.      Kultur virus untuk produksi interferon
3.      Radiasi buatan
4.      Kultur jaringan
Rekayasa genetik yang dapat diterapkan untuk memperoleh bibit unggul tanaman adalah ….
A.    1 dan 2     
B.     1 dan 3     
C.     2 dan 4
D.    3 dan 4

21.                Perhatikan gambar berikut.

Kelompokkan makhluk hidup berikut berdasarkan cara bergeraknya.











22.    Jelaskan perbedaan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan sekunder pada remaja laki-laki dan remaja perempuan!
23.    Kacang ercis berbiji bulat disilangkan dengan ercis berbiji kisut. Biji bulat dominan terhadap rambut kisut. Keturunan pertama semuanya menghasilkan ercis berbiji bulat. Bila sesama keturunan pertama disilangkan dan menghasilkan 160 biji, kemungkinan jumlah berbiji bulat dan kisut adalah ….